Nama ku Winda, Aku menemukan cinta pertama aku
saat aku duduk di kelas 1 smp. Mungkin terlalu dini untuk aku mengenal
arti cinta saat usia aku baru menginjak angka 13. Aku menemukan pacar
pertama aku melalui Hp, Ketika itu Ada nomor nyasar di hp aku, Dan
akhirnya kisah kita berlanjut, Saat itu hanya dia lah yang dapat
mengerti semua suasana hati aku. Namanya Resa Suharsanto.
Sejak
kepergian ayah aku entah mengapa rasanya aku betul-betul kehilangan
sosok seorang ayah, Namun setelah kehadiran Resa, Aku menemukan kembali
kasih sayang seorang ayah. Walau aku belum mengetahui seperti apa wajah
Resa yang selama ini hanya aku kenal melalui handphone seluler ku.
Siang itu tepatnya Hari jumat Aku dan resa sepakat untuk bertemu di
rumah salah satu sahabat aku indri namanya, Seusai pulang solat jumat.
Entah mengapa hati aku jadi tak karuan saat ingin bertemu dengan resa.
“win itu kayanya resa deh”ucap Indri sambil menunjuk ke seorang laki-laki yang sedang mengendari motor mio.
Aku pun menoleh ke arah yang di tunjuk Indri, dan lelaki itu pun menoleh ke arah aku, lalu dia menghampiri aku.
“hai.. kamu winda yah” sapa resa menunjuk aku
Entah mengapa hati aku berdegub begitu kencang ketika aku melihatnya
“iya aku winda, oya kenalin ini sahabat aku indri” jawab aku dengan perasaan grogi
“mending ngobrolnya di dalam aja” kata indri mengajak aku dan resa ke dalam rumahnya.
Aku dan Resa pun masuk ke dalam rumah indri,Resa duduk di samping
aku,sungguh entah apa yang aku rasakan ada persaan yang tak pernah aku
ketahui dan tak aku mengerti.
“Kamu dari tadi di sini” tanya resa
“yah lumayan dari pas pulang sekolah, aku langsung ke sini” jawab aku
“udah bilang belum sama mama kalau kamu mau main dulu, nanti mama nyariin lagi” ujar resa
“udah” jawab aku singkat, jujur entah mengapa aku tak
kuasa menatap dia terlalu lama, karena perasaan ini terlalu menguasai
aku dan aku takut persaan ini di ketahui oleh resa.
“ini minumannya udah datang di minum yah, jangan di
liatin aja” ujar indri pada kami dan pergi meninggalkan kami berdua.
Setelah kepergian indri suasana menjadi hening tak ada pembicaraan
antara aku dan resa. Ketika aku melirik ke arah resa, aku dapati dia
sedang memperhatikan aku.
“Kamu kenapa sih,liatin aku kaya gitu”tanya aku yang mulai risih dengan padangan resa padaku
“ga apa-apa, aku seneng aja liat kamu abis kamu manis banget sih” jawabnya
“ih.. kamu bisa aja” jawab aku dengan malu-malu.
Namun dia tetap menatapku .
“udah atuh jangan kaya gitu” ucap aku sambil memalingkan wajahnya dengan tangan aku.
“ih.. pelit banget sih kamu mentang-mentang manis,” jawab resa sambil mencubit pipi aku.
Suasana berubah menjadi begitu ceria, Resa memang selalu membuat suasana
hati aku menjadi begitu bahagia. Tak terasa waktu bergulir begitu
cepat.
“yah kayanya aku harus pulang,soalnya aku harus nganterin
mama aku dulu, ayo pulang” ucap resa sambil menarik lengan aku
“nanti aja, aku mau bantuin indri beres-beres dulu” jawab aku
“udah sana pulang, kalau kaya gini mah kecil buat gue ga nyampe setengah menit” ucap indri mempropokasikan
“iihh .. indri makasih banget yah atas semuanya” ucap aku
“yah nyantai aja, lagian rumah gue kan jadi rame
gara-gara ada kalian, sering-sering yah kesini biar ga sepi ni rumah”
ucap indri dengan tulus
“kita pulang dulu yah ndri” pamit resa
Akhirnya, aku pulang bersama resa, tak ada pembicaraan selama
perjalanan, hingga akhirnya aku sampai di gang rumah aku dan mengucapkan
terima kasih pada resa.
Setelah pertemuan itu Aku dan Resa menjadi semakin akrab, dia sering
mengantar atau menjemput aku ke sekolah. Padahal sekolah aku begitu jauh
di banding sekolahnya.
Tanpa terasa 1 bulan sudah aku mengenal resa. Saat aku sedang belajar hp ku bergetar ternyata ada sms dari resa
Nanti pulang sekolah aku jemput yah,
Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan sama kamu
Tunggu aku datang yah
Aku pun membalasnya
Okay...
Tapi jangan lama-lama yah datangnya
Entah apa yang ingin resa katakan pada aku,pikiran itu terus menghantaui aku hingga jam sekolah pun berakhir.
Ketika aku berniat sms resa ,tapi hp aku malah bergetar terlebih dahulu ketika aku lihat ternyata dari resa
Aku udah sampai
Sekarang aku ada di depan gerbang
Kamu udah pulang belum??
Sambil berjalan aku pun membalas sms darinya
Udah
Tunggu yah aku lagi jalan ke gerbang
Dari kejauhan telah tampak resa yang sedang duduk di atas motornya menunggu aku, aku pun mempercepat langkah aku.
“hai udah lama nunggunya” ucap aku setelah sampai di hadapannya
“ga kok, ayo naik” jawabnya tersenyum manis
Kami pun pergi dan sampai di sebuah danau yang indah
“waah bagus banget pemandangannya” ucap aku berdecak kagum melihat sekeliling aku
“iya ini tempat paling spesial, biasanya kalau aku lagi
sumpek aku kesini untuk ungkapin semua perasaan aku” ucap resa
menjelaskan
“win aku mau ngomong sesuatu sama kamu” lanjut resa dengan wajah serius sambil memegang kedua tangan aku
Resa pun melanjutkan kata-katanya” buat aku ini waktu
yang tepat untuk ungkapin semua rasa yang aku rasain sama kamu dan ini
adalah tempat yang tepat buat aku ungkapin ini semua, udah 1 bulan aku
kenal kamu, sejak aku kenal kamu entah kenapa aku ngerasa nyaman sama
kamu dan akhir-akhir ini rasa itu semakin besar” suasana hening sejenak
“win aku sayang kamu, kamu mau kan jalani hari-hari kamu
sama aku dan temani aku, Kamu mau kan jadi pacar aku” ucap resa terlihat
keseriusan dan ketulusan dari matanya
Aku terdiam mendengar kata-katanya ternyata selama ini aku dan resa memiliki rasa yang sama
“win aku harap kamu bisa jawab pertanyaan ku sekarang” ucap resa membuyarkan pikiranku
“aku mau jadi pacar kamu, tapi aku belum boleh pacaran sama keluarga aku” jawab aku dengan menundukan kepala
“aku tau kok kondisi kamu kaya apa, itu bukan hal yang
harus di permasalahkan, aku bakal nunggu kamu sampai keluarga mu
mengizinkan kamu pacaran” jawab resa sambil mengangkat kepala aku dan
memeluk aku.
Hari ini Resa bukanlah sahabat aku lagi tapi kini aku bisa memiliki dia
seutuhnya rasanya bahagia sekali bisa memiliki dia seutuhnya
Hari-hari yang aku lalui kini menjadi lebih indah. Semua dapat aku atasi
dengan baik karena resa selalu ada dan selalu siap membantu aku saat
aku sedang membutuhkannya.
Tanpa terasa hubungan kami pun telah berjalan satu tahun,tahun pertama
dapat kita lalui dengan baik tanpa ada sedikit pun masalah rasa sayang
ini pun makin besar padanya. Hari ini dia mengajakku untuk merayakan
hari jadian kita, tapi sayangnya aku ga bisa karena hari ini ada ekskul
yang tidak bisa aku tinggalkan, untungnya resa dapat mengerti. Pulang
ekskul aku di jemput olehnya. Dia pun memulai pembicaraan antara kita.
”yank besok kamu bisa ga temenin aku ke ultah temen aku” tanya resa sambil mengendarai motornya
“yah yank kayanya ga bisa deh, soalnya besok ada ekskul lagi yank” jawab aku
“please yank temeninn aku, kan udah beberapa bulan ini
kamu sibuk sama ekskul kamu, sehari aja temenin aku, soalnya temen-temen
aku pada bawa pacar yank” ucap resa sambil merengek
“liat besok yah yank,kalau aku dapat izin dari pembinaku, emang kapan acaranya” jawabku dengan perasaan bingung
“pulang sekolah yank,masalahnya dia temen deket aku yank,
ga datang ga enak akunya” ucapnya dengan rasa kecewa dengan jawaban
aku.
“iya sayang aku besok aku usahain”jawab aku berusaha mencairkan suasana
“janji yah” ucapnya memastikan
“iya” jawab aku
Tak terasa perjalan harus berakhir aku pun turun dari motor resa
“makasih yah yank” ucap aku tersenyum manis
“iya, nyampe rumah langsung mandi, makan, sholat terus istirahat yah” ucapnya memperhatikan aku
“oke bos, hati-hati yah di jalan” jawab aku dengan penuh senyum
Resa pun pergi meninggalkan aku.
Hari ini seusai jam pelajaran aku menemui pembina aku untuk minta izin,
karena aku tidak bisa mengikuti ekskul hari ini, awalnya sih ga boleh
tapi akhirnya aku dapati izin itu. Setelah aku beritahu resa, dia pun
menjemput aku dan kami pun pergi ke sebuah tempat makan. Disana sudah
banyak sekali teman resa. Aku pun di perkenalkan satu persatu kepada
temannya itu. Acara pun di mulai. Seusai acara kita semua
ngobrol-ngobrol.
“oya sambil ngobrol, enaknya sambil ngerokok ni” ucap
andi salah satu teman resa sambil mengeluarkan beberapa bungkus rokok
dari tasnya.
Resapun ikut menhgambil rokok-rokok itu, jujur aku kaget melihat resa
merokok, selama 1 tahun ini aku tidak pernah melihatnya merokok.
“ternyata dia seorang perokok” gumam aku dalam hati.
Sepanjang obralan mereka aku perhatikan resa sudah menghisap sebungkus
rokok, Hingga akhirnya acara pun selesai aku dan resa pun pulang.
Sepanjang jalan aku hanya diam, sungguh aku kesal ikut dengannya hari
ini, di tengah perjalanan aku meminta dia untuk singgah di sebuah taman
di pinggir jalan yang kita lewati.
“Ada apa sih yank” tanya resa bingung karena aku menyuruhnya berhenti
“Ada yang pingin aku omongin sama kamu” jawab aku dengan nada kesal
Resa pun mengikuti aku, Hingga kita terhenti pada sebuah tempat
“apa yang mau kamu omongin”tanya resa mulai kesal
“sejak kapan kamu merokok, kenapa selama ini di hadapan
aku, kamu ga pernah melakukan hal itu. Apa memang ini yang selalu kamu
lakuin kalau sama temen-temen kamu selama ini” ucap aku dengan penuh
emosi
“udah lumayan lama yank aku ngerokok, aku tau dari indri
kalau kamu tuh ga suka sama laki-laki perokok, makannya selama ini aku
ga pernah ngeroko di hadapan kamu” jelas resa dengan rasa bersalah
“kamu tau aku ga suka rokok tapi kamu masih aja ngelakuin
hal itu, dan kamu sembunyiin selama ini sama aku hal ini” ucap aku
kesal
“yank selama ini aku dah coba buat berhenti tapi ga
semudah itu semua butuh proses dan sekarang juga aku lagi mengurangi
rokok aku, aku cuman ga mau kehilangan kamu cuman gara-gara kebiasaan
buruk aku ini” jawabnya kali ini nadanya mulai meninggi
“mengurangi kamu bilang, tadi aja selama kamu ngobrol
sama temen kamu, aku liat satu bungkus kamu habisin sendirian” ucap aku
dengan emosi memuncak
“yank sebelum aku kenal sama kamu, aku lebih parah dari yang kamu liat tadi” jawab resa lirih
“aku cuman ga mau kamu sakit yank, rokok tuh ga baik buat
kesehatan kamu” jawab aku dengan nada yang sedikit menurun
“makasih yank, aku janji bakal nyoba buat terus berhenti merokok” jawab resa sambil mengelus kepala aku
Resa pun melanjutkan perjalanannya mengantarkan aku pulang hingga gang
rumah aku. Semua masalah dapat terselesaikan dengan baik di tahun
pertama ini.
Kini hubungan aku dan resa tak terasa telah memasuki tahun ke 2, Kali
ini dia mengajak aku ke suatu tempat yang tak kalah indahnya dengan
danau tempat kita jadian,tapi jaraknya cukup jauh di sana Resa
memberikan aku kalung hati yang tertulis nama kita berdua satu di simpan
olehnya dan satu lagi oleh aku,Namun tiba-tiba hujan turun karena tidak
ada tempat berteduh resa pun mengajak aku mencari tempat untuk berteduh
sambil mengendari motornya, setengah perjalanan telah kita lalui hingga
akhirnya kita menemukan sebuah halte.”yank kita neduh dulu yah”ucapnya
dengan suara menggigil
Aku dan resa pun segera meneduh di halte tersebut, Di lihatnya aku begitu kedinginan dia pun memakaikan jaketnya kepada aku
“pakai yank nanti kamu sakit lagi,”ucapnya sambil membuka kaca helmnya
Aku sungguh terkejut ketika aku lihat wajahnya begitu pucat “kok wajah
kamu pucat banget sih,kamu ga apa-apakan?”jawab aku sangat khawatir.
“ga apa-apa kok yank”jawabnya sambil menutup kembali kaca helmnya
Setelah ujan reda Kami memutuskan untuk meneruskan perjalanan, Di sepanjang jalan aku mendengar resa tak berhenti batuk
“Huunk..uuuhhuuk yank kerumah aku dulu yah”ucapnya masih dengan nada menggigil dan terdengar begitu lemah
“ya udah”jawab aku dengan rasa khawatir karena dari tadi resa tak berhenti batuk
Sesampai dirumah resa,aku di sambut hangat oleh keluarganya
“kalian kok basah kuyup begini sih”ucap ibu resa kaget melihat kami berdua
“iya tante tadi kita keujanan di jalan,nyari tempat teduh susah banget”jawab aku sedikit canggung
“ya udah kalian ganti baju dulu sana, abis itu makan siang dah”ucap ibu resa begitu ramah
Aku dan resa pun berganti baju, Aku di pinjami baju oleh kakak Rita
kakaknya resa, Resa adalah anak ke2 dari 3 bersaudara,dia punya kakak
perempuan dan adik laki-laki yang begitu mirip denganya namanya reza,
Seusai berganti pakaian aku ikut nimbrung bersama keluarga resa dan
makan bersama mereka, entah mengapa aku merasa sudah lama mengenal
mereka,mereka begitu baik dan ramah pada ku,padahal ini pertama kalinya
aku mengfenal keluarga resa. Satu jam sudah aku bersama keluarga mereka,
namun resa tak juga turun dari kamarnya.
“Resa kok lama banget yah di atas,sebentar yah win tante liat dulu”ucap mama resa
Aku hanya tersenyum, tapi entah kenapa perasaan aku merasa tidak enak
aku merasa ada sesuatu yang terjadi pada resa, tapi aku tak bisa berbuat
apa-apa.Sejam berlalu ibunya resa baru turun dari kamar resa.
“resanya kemana tante”tanya aku bingung karena resa tak ikut turun dari kamarnya
“ada kok, tapi kayanya dia demam dan tadi tante suruh dia
istirahat, tadi resa pesan katanya kamu pulangnya di antar supir aja,
takut mama kamu nyariin ”jawab ibu resa
“ga apa-apa tante nanti saya naik angkutaan aja,oya tante
kayanya saya harus pulang soalnya udah larut malam”ucap aku, Entah
mengapa kekhawatiran aku semakin menjadi
“kok buru-buru sih”ucap bapak resa
“iya om soalnya aku takut ibu di rumah nyariin kan tadi
ga bilang dulu, makasih yah om,tante,kakak atas semuanya dan maaf saya
udah ngerepotin semuanya ni”jawab aku sambil berpamitan pada mereka
“ga kok,kita malah senang kamu main ke sini”jawab kak rita
“ia, tante dan om juga seneng kamu jangan kapok yah main kesini”ucap papa resa
“sering-sering yah sayang main ke sini,janji yah”ucap mama resa sambil memeluk aku
Aku tersenyum menjawab ucapan mamanya resa, Begitu harmonis dan ramah
sekali keluarga resa terhadap aku. Akhirnya aku di antar pulang oleh
supir di rumah resa, Aku pulang tanpa aku tahu bagaimana keadaan
resa,sempat aku sms dia selama di perjalanan,Namun tidak ada satu pun
sms ku yang di balasnya olehnya.
Tak terasa 3 hari berlalu, Resa tak juga menghubungi aku, bingung apa
lagi yang harus aku lakukan.perasaan aku begitu tak karuan ada rasa
cemas dan kesal mengelayut di hati aku.
“eh. Kenapa loe dari tadi gue liatin bengong aja”ucap indri membuyarkan lamunan aku
“lagi sebel gue ndri sama resa”jawab aku cemberut
“apa yang di lakuin sih resa sampai bikin loe bete gini”tanya indri begitu bersemangat
“beberapa hari ini dia ga hubungin gue,sms ga di bales,telpon gue juga ga pernah di angkat”jelas aku
“kok bisa,loe bikin salah kali, atau dia punya cewe baru”ucap indri meledek aku
“ih jahat banget sih loe”ucap aku kesal
“hheehee.. ceritain dong sama gue asal mulanya sampai kaya gini”ucap indri memohon
Akhirnya aku cerita kan apa yang terjadi dengan kami, dan indri
menyarakan aku untuk berkunjung kerumah resa sehabis pulang sekolah.
Usai pelajaran aku dan indri pun pergi kerumah resa,tapi ternyata aku
tak mendapati hasil sesampai di rumahnya tak ada seorang pun yang aku
temui, Rumah resa terlihat sepi dan kosong. Bahkan pembantu di rumahnya
pun tak ada.
“udahlah mungkin mereka lagi pada pergi kali, nanti kita coba lagi yah”ucap indri mencoba menghibur aku
“mending kalau pergi datang lagi,tapi kalau mereka pindah rumah gimana ndri”ucap aku kecewa
“itu semua ga akan terjadi,resa sayang sama loe dan dia
ga akan ninggalin loe, percaya deh”ucap indri meyakinkan aku
“kalau sayang dia ga akan giniin gue ndri”lirih aku
Indri hanya diam, tak mampu menjawab kata-kata terakhir aku.
Hari demi hari aku lewati tanpa resa semua begitu berubah, Tak ada lagi
tawa yang tercipta kini hanya tersisa kesedihan. Tiba-tiba hp aku
berdering, Ketika ada panggilan dari nomor yang tak aku kenal,
“Asalamualaikum”ucap aku mengangkat telephone
“walaikumsalam”jawab orang di serbang sana
“maaf ini siapa yah”tanya aku pada seorang perempuan di serbang sana
“ini kakak Rita”jawab suara di serbang sana
“kakak rita, Apa kabar kakak dan ada apa yah kakak tumben telpon aku”ucap aku bingung
“baik de,oya kakak pengen cerita sama kamu”ucap kakak rita begitu lirih.
“Cerita aja kakak,siapa tau aku bisa bantu kakak”jawab aku
“kakak bingung mau cerita sama siapa lagi, dan kakak inget kamu. Makannya kakak telphone kamu”ucap kak Rita
Kakak Rita pun mencerikan kisahnya bersama pacarnya yang belum
mendapatkan restu dari orang tuanya,karena penampilan pacar kakak rita
yang tak di sukai,padahal kakak rita sudah berkali-kali meminta pada
pacarnya untuk mengganti penampilan pacarnya itu, namun yang di dapati
oleh kakak rita yaitu kata putus,dan itu semua ga bisa kakak rita terima
karena rasa sayang kakak rita udah begitu besar sama pacarnya itu.
“ya udah lah kakak ngapain di pikirin cowo kaya gitu,cowo
yang ga mau berkorban buat kakak,aku yakin suatu saat nanti akan ada
cowo yang lebih baik yang bakal gantiin cowo kakak itu.dan rasa sayang
itu lama-lama juga bakal hilang,wajar kalau saat ini kakak begitu sakit
tapi lama kelamaan semua itu bakal hilang, sabar yah kakak”saran aku
mencoba menenangkan
“makasih yah sayang, emang ga salah resa milih kamu”ucap kakak rita
“bisa aja kakak”jawab aku
“sayang udah dulu yah, kamu jangan lupa istirahat dan
makasih atas saran kamu”ucap kakak rita sambil mengakhiri telponnya
Ada kekecewaan di dalam hati aku, padahal aku pingin banget nanya soal resa tapi memang suasananya ga tepat.
Semenjak kejadian itu Kakaknya resa lebih sering telpon atau sms aku, tapi aku belum juga berani untuk menanyakan resa padanya.
Kini 2 minggu berlalu aku lalui tanpa resa, Tetapi sekarang semua sudah tak begitu berat aku lalui,aku mulai terbiasa tanpa dia.
Hari ini aku pulang bersama indri, Ketika sedang jalan menuju gerbang,
aku melihat sosok laki-laki yang sudah lama tak aku temui, Namun aku
ragu setelah aku mendekat pada sosok yang tadi aku lihat ternyata benar
itu resa, Aku alihkan pandanganku seolah aku tak melihatnya.Padahal hati
aku begitu bahagia ketika aku melihat resa,ada rasa rindu yang begitu
besar padanya,Namun aku tetap memalingkan wajah aku
“win itukan resa”ucap indri terkejut melihat resa
“bukan ndri resa udah ga ada lagi dalam hidup gue” jawab aku tanpa menoleh ke arah yang indri tuju
“bener tau itu resa”ucap indri meyakinkan aku
Namun aku terus berjalan hingga melewati resa.Resa pun mengejar aku
“win...win”panggil resa, Namun aku terus berjalan bahkan
mempercepat jalan aku, hingga akhirnya resa dapat meraih tanganku.
“kamu kenapa sih”tanya resa
“lepasin tangan aku”ucap aku sambil melepaskan genggaman tangannya
“aku bakal lepasin tangan kamu asal kamu mau dengerin penjelasan aku”jelas resa
“ga ada yang perlu di jelasin”bentak aku entah mengapa airmata aku keluar dari sela-sela mataku
“win mending loe dengerin dulu penjelasan resa, biar
semua masalah bisa clear dengan baik,jangan emosi gini malu tau di
liatin orang”saran indri
“sana naik , selesaiin semua dengan baik okay”lanjut indri
Aku pun ikut mengikuti kata-kata indri, dan resa melajukan motornya ke
danau tempat pertama kita jadian. Disana dia menjelaskan kenapa selama
ini dia menghilang.
“aku tau kamu marah sama aku, aku menghilang gitu aja
dalam hidupmu, bukan maksud aku untuk ninggalin kamu,tapi ada satu hal
yang tak bisa aku katakan sama kamu yang ga bisa aku jelasin sama
kamu”ucapnya
“kenaapa ga bisa di jelasin apakah serumit itu hingga kamu ga bisa jelasin semua itu”jawab aku kesal
“oke, aku bakal jelasin sama kamu, aku pergi karena
beberapa hari ini, karena aku di ajak mama ke bandung,mama bertengkar
hebat sama kakak dan mama menyita hp aku karena mama ga mau ada yang tau
keberadaan kita di sana”ucap resa menjelaskan pada aku
Aku pun menerima alasannya itu, Karena alasan itu masuk akal dan sama seperti yang di ungkapkan kakak rita.
“terus sekarang semua udah selesai”ucap aku
“udah semua dapat terselesaikan dengan baik, kamu mau kan maafin aku”jawab resa dengan penuh penyesalan
Aku hanya mengagukan kepala menjawab pertanyaannya itu
“aku sayang sama kamu”ucap resa sambil memeluk aku
“janji yah jangan tinggalin aku lagi”ucap aku memeluk erat resa
“aku janji”jawab resa
Semakin banyak masalah yang aku hadapi bersama resa, Semakin banyak yang
aku ketahui tentang resa, Hari-hari aku kini kembali di penuhi dengan
tawa dan canda, dan aku pun semakin dekat dengan keluarga resa karena
aku semakin sering main ke sana.Hal yang selama ini selalu aku mimpikan
kini menjadi sebuah kenyataan yang begitu indah,aku tak ingin semua
hilang dan berakhir.
Hari kelulusan sekolah pun datang, Aku dan Resa lulus dengan hasil yang
memuaskan. Resa memutuskan untuk masuk kesalah satu SMU terfavorit di
tangerang, Sedangkan aku lebih memilih masuk ke SMK analis pangan di
tangerang dan semua ini malah membuat kami semakin dekat walau jarang
bertemu.
Memasuki tahun ke 4 ,Entah mengapa resa menjadi lebih jauh dari aku,
Resa tak lagi sesering dulu berada di samping aku. Yah aku akui semenjak
masuk SMU kami jadi lebih sibuk sekolah, bahkan sms pun jarang. Aku pun
semakin sering mendengar dia jatuh sakit dan sesekali aku menjenguknya,
tetapi resa dan keluarganya selalu bilang bahwa resa hanya kecapean
karena banyak kegiatan di SMUnya, Hingga suatu hari dia mengajak aku
untuk pergi jalan-jalan. Dari pagi sampai malam aku pergi bersama-sama
dengannya, dia pun mengantarkan aku pulang
“ada satu hal yang mau aku sampaikan sama kamu” ucapnya begitu serius setelah sampai di gang rumah aku
“ada apa sih yank kok serius banget”jawab aku bingung melihat wajahnya berubah menjadi begitu serius
“mungkin ini bakal terdengar begitu menyakitkan, tapi aku
harus bilang ini sama kamu,aku rasa hubungan kita cukup sampai di sini
aja”ucap resa dengan suara lirih
Aku begitu tercengah mendengar kata-katanya,”kenapa emangnya aku salah apa sampai kamu mutusin aku kaya gini”
“kamu ga punya salah apa-apa,yang pasti harus kamu tahu
kalau aku udah ga nyaman sama kamu, makasih atas semua dan aku harap
kamu dapat menerima ini semua”jawab resa dan pergi meninggalkan aku
sendiri.
Aku hanya bisa terdiam dan tanpa aku sadari resa telah jauh meninggalkan
qku.Airmata yang menemani aku pulang hingga sampai di kamar aku ,rasa
sakit yang aku derita lebih sakit dari semua hal yang aku alami selama
ini, orang yang aku sayangi dengan mudahnya mengucapkan kata putus dan
meninggalkan aku begitu saja. Tanpa aku tau apa salah aku.
Setelah kejadian semalam resa sama sekali tak sms ataupun telphone aku,
Berkali-kali aku sms dan telphone dia untuk meminta penjelasan yang
sejelas-jelasnya tentang keputusan sepihaknya itu. Namun tak satupun di
gubris olehnya. Hingga rasa cinta dan sayang di hati ini berubah menjadi
rasa benci akan sikapnya itu.
Hari-hari kini aku lalui tanpa bersemangat semua begitu berbeda, resa
tak lagi ada di samping aku yang ada hanya rasa sakit yang tertinggal,
Butuh waktu cukup lama untuk aku melupakannya dan sekarang aku lebih
bisa terima kenyataan dan semua lebih baik dari hari kemarin., walau aku
belum bisa melupakkannya, Semenjak aku putus dengan resa tak ada satu
nomor keluarganya yang dapat aku hubungi . Kakak rita pun kini sudah tak
lagi menghubungi aku.
Malam ini entah mengapa ada rasa rindu yang begitu besar pada resa,
rasanya aku ingin bertemu dengannya, Tapi tak ada yang bisa aku perbuat,
hingga aku tertidur lelap,
Sore itu hp aku berdering,ketika aku lihat ternyata nomor yang tak aku kenali, Aku pun mengangkatnya
“hallo, siapa ini??”sapa aku pada orang di serbang sana
“hallo ini bener winda”ucap orang di serbang sana
“ia benar, ini siapa” jawab aku dan mengulangi pertanyaan aku
“ini kak rita win”ucap orang di serbang sana dengan lirih
“kak rita, ada apa kak”tanya aku bingung karena selama ini kak rita telah menghilang semenjak resa memutuskan aku
“kamu bisa ga ke rumah sakit sekarang”ucap kak rita, dengan suara begitu sedih
“siapa yang sakit kak”tanya aku bingung
“udah kamu ke rumah sakit aja,nanti kamu akan tau siapa
yang sakit, ajak juga indri yah”jawab kak rita sambil memberikan alamat
rumah sakit dan ruangannya
“makasih yah de, kakak harap kamu bisa datang”ucap kak rita sambil mengakhiri telpon
Aku pun tanpa membuang waktu langsung pergi dan tak lupa aku ajak indri
turut bersama aku, Sesampai di rumah sakit, aku pun langsung menanyakan
ruangan yang aku tuju. Dan langsung menuju ruangan tersebut. Setelah
sampai di depan ruangan yang aku tuju begitu tercengah aku ketika ku
lihat bacaan yang tertera di depan pintu ICU, hati aku semakin khawatir
aku takut yang berada di dalam adalah orang yang aku sayang,aku pun
terdiam di depan pintu bertuliskan ICU, aku berharap aku kak rita salah
memberitahu ruangan yang aku tuju. Indri mencoba menenangkan aku. Hingga
ada suara yang memanggilku dari belakang
“winda” panggil kak rita di sertai mama resa
“tante , kakak”aku pun menghampiri mereka bersama indri
“kamu apa kabar”tanya mama resa
“baik tante, resa kemana tante”jawab aku entah mengapa pertanyaan itu melontar begitu saja dari mulut aku
Mama resa pun langsung menangis mendengar pertanyaan aku dan kak rita pun mencoba menenangkan
Aku dan indri pun bingung melihatnya dan terdiam.
“apa yang sebenarnya terjadi tante sama resa, kok tante nangis”tanya aku penasaran
Suasana hening sesaat, hingga akhirnya mama resa mulai tenang dan menjelaskan
“win kamu adalah wanita pertama yang resa bawa ke rumah
dan di kenalkan sama kami,kamu juga wanita pertama yang mengenalkan
cinta sama resa, Sejak resa kenal kamu,dia berubah menjadi anak yang
baik,telihat jelas begitu tulus cintanya padamu, terlihat jelas bahwa
dia tak ingin kehilangan mu,tante rasa kamu juga begitu. Kalian terlihat
begitu saling mencintai, waktu itu resa pernah meninggalkan kamu
beberapa bulan kan”tanya mama resa, aku pun mengaguk,dan mama resa
melanjutkan pembicaraannya “sebenernya dia ninggalin kamu untuk berobat
ke jakarta, dia ga mau kamu tahu soal penyakitnya karena takut kamu
mengkhawatirkannya,makannya dia lebih memilih berbohong padamu”
Entah mengapa hati aku terasa sakit dan takut, airmata aku tak terasa mengalir”resa sakit apa tante”
“dia terkena kanker paru-paru dan kini kanker itu semakin
menjalar, dokter bilang kanker di tubuhnya telah memasuki stadium
4”jelas mama resa lirih
Aku pun tak kuasa mendengar jawaban itu,airmata aku semakin deras
mengalir, aku tampu mampu untuk membayangkan betapa menderitanya orang
yang aku sayangi selama ini.Mama resa pun mendekap aku erat
”sabar yah sayang,apa yang kamu rasain sama kaya apa yang
tante rasain. Kita sama-sama ga mau kehilangan resa. Tapi kalau itu
kehendak tuhan kita hanya bisa menerima ini semua, sekarang kamu lihat
keadaan resa dulu,dia pasti senang kamu datang” ucap mama resa dan
menghapus airmata di pipi aku
Aku dan indri pun memasuki ruang ICU, kita berganti pakaian dan
mensterilkan badan kita, Ketika aku masuk ke dalam ruangan itu, Langkah
kaki aku terhenti, Ketika aku melihat sosok pria yang aku sayangi sedang
terbaring tak berdaya dengan selang dan kabel-kabel di tubuhnya,Airmata
aku mengalir kembali dan indri pun berusaha menguatkan aku untuk
mendekat ke sosok tersebut.
Sampai di dekat resa aku benar tak kuasa melihatnya, terlihat begitu
tenang wajahnya ,tapi aku tau pasti dia sedang menahan rasa sakitnya itu
“yank bangun, sekarang aku ada di sini,jangan tidur terus donk”ucap aku lirih
“iya resa bangun donk, ada winda ni,dari beberapa bulan
ini dia pengen ketemu banget sama loe, makannya sekarang dia datang”ucap
indri dengan airmata yang mengalir di pipinya
Aku tak mampu berkata-kata lagi, Aku genggam tangannya dan airmata jatuh
dan menyentuh tangannya. Karena melihat kondisi aku indri mengajak aku
keluar.
“resa istirahat yang banyak yah, aku sama winda nunggu kamu di luar”ucap indri sambil merangkul aku untuk pergi
Begitu berat untuk aku meninggalkannya. Tapi jujur aku tak sanggup bila
harus berada terus menerus di dalam ,dengan melihat kondisinya saat ini.
Hingga malam aku di sana tak sanggup aku untuk meninggalkannya aku
takut terjadi sesuatu dengannya, Tapi aku harus pulang, karena ibu aku
sudah mengkhawatirkan aku. Aku dan indri pun berpamitan pada keluarga
resa dan di antar pulang oleh supir. Sesampai dirumah aku malah tidak
bisa tidur aku terus sms kak rita agar aku tahu kondisi resa.
Kak kalau ada perkembangan tentang resa kasih tahu aku yah
Kak Rita pun membalas
Iya ade ku tersayang
Udah malem ni
Kamu harus istirahat,jangan mikirin resa terus
Nanti kamu sakit lagi dan pasti resa bakal sedih kalau kamu sakit
Kamu istirahat yah
Selamat istirahat
Have a nice dream
Aku pun terlelap dam tidur aku.
Esok paginya aku pun segera bersiap untuk berangkat sekolah, seusai
sarapan aku lihat hp aku, Begitu terkejut aku ketika aku lihat ada 56
panggilan tak terjawab aku lihat ternyata semua dari kak rita,Aku pun
jadi bertanya-tanya apa yang terjadi sampai sebanyak ini panggilan tak
terjawab.Aku pun berpamitan,Aku coba menghubungi kembali kak Rita, Namun
tak ada jawaban dari kak Rita.lalu aku mencoba sms kak Rita
Maaf kak semalam aku udah tidur
Jadi tidak bisa angkat telpon kakak
Emangnya ada apa yah kak???
Sms aku pun tak ada jawaban, Rasa khawatir menyelimuti diriku, Tapi aku
terus mencoba berbaik sangka dan menenangkan perasaan aku.Hari ini aku
ga konsen belajar,Hingga waktu pun terasa lama, Waktu istirahat ini aku
pergunakan untuk mereayu pembina ekskul aku untuk meminta izin
padanya,karena pulang sekolah nanti aku akan menjenguk kekasihku
tersayang,Hari ini perasaan aku ingin sekali bertemu dengannya dan entah
mengapa perasaan aku tidak enak terhadap resa. Bel tanda pulang sekolah
pun berbunyi dan handphone aku pun berdering. Aku lihat ternyata kak
Rita tanpa membuang waktu aku pun langsung mengangkatnya
“Assalamualaikum, ada apa kak,maaf semalam telphonnya ga
aku angkat soalnya aku udah tidur kak”ucap aku pada kak rita
“walaikumsalam, ga apa-apa de,oya sekarang kamu bisa ga
ke rumah sakit,udah pulang sekolah kan”jawab kak rita sambil menangis
“iya kak bisa,emang ada apa kak”ucap aku penuh dengan rasa penasaran
“kamu kesini aja yah, cepetan”jawab kak rita
Tanpa membuang waktu aku pun mempercepat langkah aku,walau rasanya kaki
ini sudah begitu lemas untuk melangkah,hingga aku pun memasuki ruang
ICU, tanpa banyak bicara mama resa menyuruh aku untuk masuk ke ruang
ICU.
Kembali aku tak dapat menahan airmata ini,Aku lihat Resa sudah begitu
lemas dan tak mampu menahan penyakitnya lagi.aku pun melangkah ke
hadapan resa.Aku genggam tangannya
“Udah saatnya kamu bangu sa, Udah terlalu lama kamu
tertidur, aku kangen sama kamu, dikit lagi hari jadian kita yang ke
4,aku pengen banget ngerayain hari jadian kita di danau sama kamu, kamu
harus janji yah buat bangun dan terus melawan penyakit kamu itu”ucap aku
dengan derai airmata yang tak mampu lagi aku tahan
Seketika tangan resa menggenggam erat tangan aku, aku pun terkejut
melihat reaksi yang di berikan resa,terlihat mata resa yang berkedip,
Namun rasanya berat sekali baginya untuk membuka matanya,Akuppun
memanggil suster dan ketika dokter dan suster datang beberapa saat
genggaman itu mulai melemah hingga alat pemacu jantung pun berubah
menjadi garis lurus.
Dokter langsung menangani resa, Tanpa menyuruh aku untuk keluar aku
hanya bisa memanggil namanya dan terus memberi dia semangat untuk
bertahan,Sampai dokter menyatakan menyerah.Aku tak kuasa melihat tubuh
resa yang kini menjadi kaku,Terdengar jerit tangis mama dan kakak
rita.Tubuh resa pun di tutup oleh kain putih,Ketika aku melihat hal itu
tiba-tiba tubuh aku terasa begitu lemas dan tak berdaya hingga aku pun
jatuh pingsan.
Entah apa yang aku alami ketika aku bangun ternyata aku sudah berada di
kamar aku. Aku berharap kejadian itu hanya mimpi, Tapi ternyata semua
kenyataan, Karena aku lihat ada indri di samping aku dengan busana
hitam-hitam
“sabar yah, gue yakin ini jalan terbaik buat resa”ucap indri dan memeluk aku erat
“terus sekarang resa gimana”tanya aku lemas
Indri menangis begitu terisak mendengar pertanyaan aku.lalu indri
memeluk aku dan berkata“dia udah di makamin,tadinya mau nungguin loe
tapi loe ga sadar-sadar”
Jawaban indri membuatku semakin terpukul, Begitu berat rasanya kenyataan
ini harus aku pikul, Seakan tuhan ga adil akan diri aku kenapa harus
resa yang pergi kenapa bukan aku saja, Aku tak mampu bila harus
menjalani kehidupan ini tanpa resa.
Kepergian resa membuat aku berhenti sejenak menjalani kehidupan aku.
Hingga orang tua aku membawa aku ke seorang psikiater, Sebulan aku ikuti
terapi, Hingga akhirnya aku bisa menerima kenyataan ini, Kenyataan
bahwa resa telah pergi dan takkan kembali lagi dalam kehidupan aku. Tak
luput indri pun selalu menguatkan aku, Malam ini aku putuskan untuk
mengemas barang-barang pemberian resa,Esok siang akan aku kembalikan
semua barang ini pada keluarganya, Aku tak ingin larut dalam kesedihan,
karena entah mengapa airmata aku mengalir begitu saja ketika aku melihat
barang-barang ini bayangan tentang resa muncul kembali dan kisah-kisah
terindah kita kembali terbayang.
Siang ini aku kerumah resa dengan membawa kotak berisi barang-barang
resa dan es krim reza, Ketika aku sampai di depan pintu rumah resa aku
dapati Reza sedang main seorang diri
“kakak”sapanya ketika melihat aku
“hai. Giman kabar kamu,ini kakak bawa sesuatu buat kamu”jawab aku sambil memberikan es krim yang aku bawa
“baik kakak. Makasih yah”jawabnya begitu bergembira
“mama ada de”tanya aku sambil mengusap kepalanya
Belum sempat Reza menjawab kak Rita keluar dari dalam rumah
“winda”sapa kak rita sambil menyambut memeluk aku
“gimana kabar de,udah lama ga main kesini”ucap kak rita
“aku baik kak,aku lagi banyak tugas sekolah”jawab aku
“ayo masuk dulu”ajak kak rita
“ga usah kak, aku kesini Cuma mau balikin ini”jawab aku sambil memberikan kotak yang aku bawa pada kak rita
”kenapa kamu balikin semua ini de”tanya kak rita seusai melihat isi kotak yang aku bawa
“aku rasa aku sudah tak mampu untuk menyimpan ini semua,
maaf yah kak aku ga bisa lama-lama aku harus segera pulang,permisi”ucap
aku lalu aku pun pergi meninggalkan rumah resa
Aku tak mampu berlama-lama di sana begitu banyak kenangan yang terukir
di rumah itu dan aku tak mampu untuk melihat reza karena wajahnya begitu
mirip dengan resa, Itu semua hanya akan membuat aku kembali terbayang
sosok resa.
Semajak hari itu aku tak pernah lagi berkunjung ke rumah resa, Namun
bagi aku hal terindah yang aku rasakan adalah ketika aku sempat
mmengenal dan memiliki resa, walau hanya sementara, Banyak hal yang aku
temukan dari resa, Aku menemukan arti sebuah kasih sayang,menghargai
dan indahnya di cintai. Hingga hari Resa tak dapat aku lupakan bahkan
tak mampu diri ini melupakannya, Karena dia akan selalu hidup di hati
ku.
Selama jalan Cinta Pertama Aku, Aku yakin saat ini kau sedang bahagia di
dalam Surga dan Kelak kisah kita kan abadi di dalam sana